Sabtu, 14 Desember 2013

Sosiologi



Nama        :Ayu Astuti
Prodi         :DIII Keperawatan
Tingkat     :1b
Tugas        :Sosiologi

TUGAS 1
1.     Tipe tipe keluarga diindonesia.
2.     Keluarga Inti                           : keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
3.     Keluarga Besar              : keluarga inti ditambah sanak saudara misalnya nenek,        kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dsb.
4.     Keluarga Berantai                   : keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
5.     Keluarga Duda/Janda              : keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
6.     Keluarga Berkomposisi : keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
7.     Keluarga Kabitas           : dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

2.Tipe tipe keluarga yang di larang di Indonesia.
    -
    -Menikah dengan sedarah(adik kakak)
    -Kekerasan dalm rumah tangga.

3. a. Mengenal masalah kesehatan keluarga.
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan Karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota keluarganya. Perubahan sekecil apa pun yang dialami anggota keluarga, secara tidak langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang tua. Apabila menyadari adanya perubahan, keluarga perlu mencatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahanya.
    b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat.
Tugas ini merupakan upaya utama keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan di antara anggota keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan sebuah tindakan.Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan yang sedang terjadi dapat dikurangi atau teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dalam mengambil keputusan, maka keluarga dapat meminta bantuan kepada orang lain di lingkungan tempat tinggalnya.
    c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Sering kali keluarga mengambil tindakan yang tepat, tetapi jika keluarga masih merasa mengalami keterbatasan, maka anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
d.memodifikasilingkungan agar lebih sehat.
Sebagai aggota keluarga kita harus mejaga kesehatan lingkunagan yang ada di sekitar , peduli dengan kebersihan lingkungan
Contoh : Membersihkan lingkungan dangan maksud dan tujuan mebuat lingkungan berih dan sehat bagi semua, (Tidak membuang sampah sembarangan seperti di selokan dll, karna  hal itu dapat membuaat lingkungan kotor dan tidak sehat)

e.memanfaatkan fasilitas kesehatan.
pemanfatan fasilitas kesehatan yang dilakukan keluarga petani dengan kajian Health Belief Model dan pertukaran sosial. Selain itu, ia juga menganalisis hubungan antara kondisi sosio ekonomi, pendidikan kepala keluarga, sikap keluarga terhadap pemeliharaan kesehatan, perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan, kekhawatiran terhadap penyakit, dukungan lingkungan sosial, umur penderita, jenis kelamin, jenis penyakit daya tahan tubuh dengan perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan.
4. Tahap tahap keluarga mulai dari bayi sampai lansia.
a. Tahap Bayi: Sejak lahir hingga usia 18 bulan.
Periode ini disebut juga dengan tahapan sensorik oral, karena orang biasa melihat bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya., dengan penekanan pada kontak visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik, bayi akan menumbuhkan perasaan perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi.
b. Tahap Kanak-Kanak Awal: 18 Bulan hingga
    3 tahun     
Selama tahapan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan sekedar belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan yang sangat dihargai: toilet training. Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah.

c. Tahap Usia Bermain: 3 hingga 5 tahun
Pada periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran tentang orang dewasa di sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Di masa ini, muncul sebuah kata yang sering diucapkan seorang anak ”KENAPA?”.
d. Tahap Usia Sekolah: Usia 6 – 12 tahun
Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas hanya menunjukkan pertumbuhan fisik tanpa perkembangan aspek mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. dalam periode sebelumnya pertumbuhan dan perkembangan berbilang bulan saja untuk manusia agar bisa tumbuh dan berkembang. Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas, semangat, kerajinan, dsb), serta berada di dalam konteks sosial.

e. Tahap Remaja: Usia 12 hingga 18 tahun
Periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam interaksi sosial, dan bergulat dengan persoalan-persoalan moral.
Fase ini dapat menemukan jati diri sebagai individu yang terpisah dari keluarga asal dan menjadi bagian dari lingkup sosial yang lebih luas.Di masa ini, seseorang bersifat idealis dan mengharapkan bebas konflik, yang pada kenyataannya tidak demikian.Wajar bila di periode ada kesetiaan dan ketergantungan pada teman.
f. Tahap Dewasa Awal: Usia 18 hingga 35
    Tahun                    
Langkah awal menjadi dewasa mencari teman dan cinta.Hubungan yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan dan persahabatan. Kegagalan di level ini menjadikan orang mengisolasi diri, menjauh dari orang lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap egois dan timbul rasa putus asa.



g. Tahap Dewasa: Usia 35 hingga 55 atau
    65 tahun
Masa ini dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung penuh dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di seputar keluarga.Selain itu adalah masa “berwenang” yang diidamkan sejak lama.
Tugas yang penting di sini adalah mengejawantahkan budaya dan meneruskan nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak) serta memantapkan lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian orang lain, dan karya yang memberikan sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang disebut dengan generativitas.
h. Tahap Dewasa Akhir: Usia 55 atau 65 tahun
    hingga mati                        
Orang berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan.
Sebaliknya, orang yang menganggap masa lalu adalah kegagalan merasakan keputus asaan, belum bisa menerima kematian karena belum menemukan makna kehidupan. Atau bisa jadi, ia merasa telah menemukan jati diri dan meyakini sekali bahwa dogma yang dianutnyalah yang paling benar.

5.pola kehidupan keluarga di Indonesia.

TUGAS 2
1.     Apa yg membedakan antara masyarakat dan kebudayaan?
masyarakat adalah sekelompok orang  yang membentuk sebuah system semi tettutup a/ semi terbuka,dimana sebagian besar interaksi adalah individu-individu  yang  berada dalam kelompok.
Sedangkan kebudayaan adalah keseluruhan kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Atau secara sederhana bisa dikatakan kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh para anggota suatu masyarakat.

2.     Unsur unsur masyarakat?
Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat

3.     Tenga kesehatan memerlukan pemahaman mengenai kebudayaan masyarakat?
karena agar dapat dengan mudah melakukan perannya sebagai tenaga medis dengan professional, di masyarakat.

4.     Penyebab terjadinya perbedaan kebudayaan di masyarakat?
1.     Faktor adat istiad
2.     Faktor agama
3.     Faktor lingkungan (tempat tinggal)
4.      Faktor kebiasaan
5.     Faktor tradisi/ budaya
6.      Faktor Suku
5.     Sikap seorang perawat atau dokter menghadapi pasien berbeda budaya dgn dirinya?
Dokter atau Perawat harus sabar dalam menghadapi pasien yang berbeda   budaya dengan dirinya, dokter atau perawat harus berusaha untuk mengerti apa yang pasien kaatakaan dengan cara menanyakan kepada keluarga pasien maksud yang dikatakan oleh pasien.


Reverensi
Setiadi, Elly M.dkk. 2006. Ilmu SosialBudaya Dasar. Kencana. Jakarta.
Soekanto, Soejono. 1983. Struktur Masyarakat. Rajawali. Jakarta.
Sarjono. Agus R (Editor). 1999. Pembebasan Budaya-Budaya Kita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.



KARYA TULIS ILMIAH


Di Susun Oleh :
Ayu Astuti

Sekolah Tinggi Ilmu Keshatan Muhammadiyah Samarinda

                                           





 KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
        Puji skyukur penulis panjatkan, atas segala rahmat dan karunia Allah SWT, karya ilmiah ini  dapat terselesaikan sebagaimana waktu yang telah ditentukan tanpa halangan suatu apapun.
        Tujuan penulis Karya ilmiah  ini adalah untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah  Bahasa Indonesia . Besar harapan penulis bahwa karya ilmiah  ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua khususnya Prodi DIII Keperawatan serta dapat menambah pengetahuan kita khususnya tentangPengaruh Pola Makan Sehat dan Seimbang Bagi Kesehatan.Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :
1.      Orang tua yang memberikan dukungan untuk menyelesaikan karya ilmiah.
2.      Drs. Jaswadi, M.Si selaku dosen pembimbing
3.      Teman – teman khususnya D3 keperawatan STIKES Muhammadiyah Samarinda
Penulis menyadari sepenuhnya, masih terdapat kekurangan dari penulis  Karya Ilmiah ini, dan penulis senantiasa mengharapkan saran yang sifatnya membangun untuk penyempurnakan karya ilmiah ini dari para pembaca.
Wa’ssalamuaalaikum Wr. Wb.
Samarinda,18 Desember 2012
               
Penyusun
           Ayu astuti    

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….……………          1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..………….         2

BAB 1 PEDAHULUAN
A.        Latar Belakang…………………………………………………………………………….        3
B.        Rumusan Penulisan………………………………………………………………………       4
C.        Tujuan Penulisan………………………………………………………………………….        4
D.       Manfaat Penulisan……………………………………………………………………….       4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pola Makan Sehat dan Seimbang………………………………………………….…       5
B. Pengertian Zat-Zat Gizi……………………………………………………………….…..       5
C. Manfaat Pola Makan Sehat dan Seimbang bagi Kesehatan………..……      7
D. Contoh………………………………………………………………………………………..……      7
E. Akibat………………………………………………………………………………………..……..      9
F. Pengaruh Pola Makan Sehat dan Seimbang bagi Kesehatan...…..……..      9
G. Penerapan Pola Makan Sehat dan Seimbang………………………..….……..      10
H. Garis Besar Pola Makan Sehat dan Seimbang bagi Kesehatan..….……      11

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………….        15
B. Saran………………………………………………………………………………………………        15

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di usia ketika memulai perkuliahan merupakan waktu yang tepat untuk beraktifitas penuh. Beratnya kewajiban untuk belajar dan beraktivitas, membuat mahasiswa lebih menyukai segala sesuatu yang serba cepat dan praktis sehingga lupa akan pentingnya kesehatan, seperti mengkonsumsi makanan siap saji yang kandungan gizinya tidak lengkap bahkan lebih banyak mengandung lemak.
Menurut beberapa dokter, jika kandungan kalori dan kolesterol yang tinggi dan rendah serat serta tidak diimbangi dengan aktivitas fisik atau olahraga biasanya akan menyebabkan lemak mudah terbentuk dalam tubuh sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit serta ancaman obesitas.
Setelah penyakit mulai menyerang, barulah kita sadar kalau ada yang salah dengan gaya hidup. Salah satu yang paling berpengaruh adalah pola makan. Oleh karena itu, kita harus bisa mengatur pola makan yang sehat dan seimbang. Pengaturan pola makan yang sehat dan seimbang perlu diimbangi dengan olahraga dan istirahat cukup. Melalui pengaturan pola makan yang baik, perkembangan penyakit dapat dicegah.
Berdasarkan hal tersebut, semiskripsi ini dibuat agar masyarakat khususnya mahasiswa mengenal lebih jauh mengenai pentingnya pola makan sehat dan seimbang bagi kelangsungan hidup baik manfaatnya,  pengaruhnya




B. Rumusan Masalah
ü  Zat-zat gizi apa saja yang diperlikan oleh tubuh.
ü  Apa saja manfaat pola makan sehat dan seimbang bagi kesehatan.
ü  Apasaja contoh pola makan tidak sehat.
ü  Apa akibat pola makan tidak sehat dn seimbang.
ü  Bagaimana pengaruh pola makan sehat dan seimbang baagi kesehatan.
  C. Tujuan Penulisan
ü  Agar masyarakat mengetahui akan pentingnya pola makan sehat.
ü  Membuka wawasan semua orang  tentang pola makan sehat dan seimbang.
  D. Manfaat Penulisan
ü  Hasil karya ilmiah ini dapat di gunakan sebagai bahan telaah untuk menentukan pola makan sehat dan seimbang dalam mengembangkan dan meningkatkan taraf hidup khususnya warga Indonesia.

BAB II
 PEMBAHASAN
A. Pola Makan Sehat dan Seimbang.
v  Pengertian
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.
pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi ini adalah pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi yang jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
B. Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran mendasar yang hakiki bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek kesehatan nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut adalah
ü  Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki peran penting sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia. Zat karbohidrat terdapat pada makanan
ü  Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal yang paling mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena kekurangan tenaga dari biasanya.
ü  Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu, sirup, madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat. Dengan demikian kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan kegemukan pada tubuh.
ü  Lemak
Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber tenaga juga, namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya.
ü  Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak pada tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta kacang-kacangan.
ü  Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk membantu melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
ü  Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :
  • Membantu menurunkan glukosa darah.
  • Membantu menurunkan lemak darah.
  • Melancarkan buang air besar.
C.  Manfaat Pola Makan Sehat dan Seimbang.
       Pola makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya menjaga kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu pola makan sehat dan seimbang juga dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak. Pola makan sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia serta berpengaruh terhadap kinerja tubuh dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat akan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh salah satunya menyebabkan ketidakmaksimalan kinerja tubuh dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.
D. Contoh Pola Makan Tidak Sehat.
Ø  Melewatkan sarapan
Banyak orang yang masih belum menyadari arti pentingnya sarapan. Mungkin bagi sebagian orang, sarapan berarti hanya mengisi makanan ke perut saja.
Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja, melainkan juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.
Ø  Makan sebelum tidur
Belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan sebelum tidur dapat menyebabkan bertambahnya berat tubuh seseorang, namun menyantap makanan terlalu banyak atau menyantap makanan pedas, berlemak dan minum kafein minimal 3 jam sebelum tidur dapat mengurangi kualitas dan lamanya tidur lelap yang seharusnya kita dapatkan. Akibatnya, esok hari Kita terbangun dengan tubuh lemas, lunglai dan tak bersemangat. Para ahli mengatakan bahwa menyantap makanan berlemak sebelum tidur dapat membuat kerja lambung menjadi lebih lambat sehingga makanan masih tetap tertinggal di lambung pada saat kita tidur. Sedangkan menyantap makanan pedas sebelum tidur dapat membuat perut Kita serasa “terbakar” menjelang saat tidur.
Ø  Makan sambil melakukan kegiatan lain
Selain terlihat tidak sopan, tapi makan sambil berbicara di telepon, bermain video game atau yang lebih parah, menonton TV secara tak sadar dapat membuat makan lebih banyak. Jika melakukan hal ini, jangan heran jika angka timbangan kita terus bertambah. Makan sembarimelakukan kegiatan lain, akan membuat Kita mengabaikan jumlah kalori yangKita santap. Apalagi jika kita mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih sulit lagi menghentikan jumlah kalori yang terus masuk ke tubuh.
Ø  Kurang minum air putih
Air putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi. Namun yang tak diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang minum air putih. Kurang minum air putih ternyata dapat membuat proses metabolisme tubuh terganggu, contohnya adalah tubuh membutuhkan air untuk membakar kalori, jika kita kurang minum air putih, otomatis proses pembakaran tak berjalan lancar. Sebaiknya, minum banyak air putih setiap hari. Para ahli menganjurkan minum air putih minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga kesehatan. Jika selama ini kita senang minum soda, kopi atau minuman lain, alangkah baiknya jika kita menyingkirkan semua itu dan menggantinya dengan minum air putih. Biasakan diri untuk meminum segelas air putih setelah bangun dari tidur.
Ø  Kurang menyantap sayur dan buah
Makanan dengan rasa sayur atau buah tidak dapat digolongkan dalam kategori sayur dan buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung, keripik pisang, dll. Para ahli menganjurkan untuk menyantap minimal 5 jenis buah atau sayuran per hari. Jika kurang suka menyantap buah dan sayur, kita dapat membuatnya menjadi aneka jus yang menarik. Jangan lupa tubuh membutuhkan vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan, karena itu sayangilah tubuh kita.
E. Akibat dari Pola Makan Tidak Sehat dan Seimbang.
Kemajuan yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, banyak menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi penduduknya. Perubahan gaya hidup dari yang sederhana menjadi serba cepat atau instan menyebabkan banyak orang memanfaatkan kemajuan teknologi di masa kini. Sebagai contoh, untuk efisiensi waktu maka selalau pergi dengan mengendarai motor. Akibatnya tubuh kurang banyak bergerak.
Selain itu, kesibukan yang dihadapi oleh mahasiswa juga menyebabkan mereka hanya duduk belajar, menyelesaikan tugas-tugas, dan menghadapi stress. Pemikiran yang serba instan ini menyebabkan banyak orang melirik ke makanan fast food atau junkfood untk dikonsumsi. Perubahan-perubahan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif di usia muda, yang sangat merugikan generasi penerus bangsa.
F. Pengaruh Pola Makan Sehat dan Seimbang bagi Kesehatan.
Pola makan sangat berpengaruh bagi kesehatan tubuh, dengan pola makan yang sehat dan seimbang mahasiswa dapat beraktivitas dengan baik serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Selain itu, mahasiswa dapat memiliki konsentrasi tinggi karena kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan terpenuhi secara tepat waktu. Dengan demikian, stamina tubuh serta kinerja otak akan meningkat sehingga, mahasiswa dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik.
G. Penerapan pola makan sehat dan seimbang.
Pola makan sehat dan seimbang sangat perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, pedoman sangat diperlukan demi terciptanya pola makan sehat dan seimbang yang diharapkan.
Departemen kesehatan RI menyebutkan bahwa pedoman pola makan sehat untuk masyarakat secara umum yang sering digunakan adalah pedoman Empat Sehat Lima Sempurna, Makanan Triguna, dan pedoman yang paling akhir diperkenalkan adalah 13 Pesan dasar Gizi Seimbang.2
Pengertian makanan triguna adalah makanan sehari-hari harus mengandung:
  1. karbohidrat dan lemak sebagai zat tenaga
  2. protein sebagai zat pembangun
  3. vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Pedoman Pesan Dasar Gizi Seimbang menyampaikan pesan-pesan untuk mencegah masalah gizi dan mencapai gizi seimbang guna menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang andal.
H. Garis Besar Pola Makan Sehat dan Seimbang bagi Kesehatan.  
Ø  Makanlah makanan yang beraneka ragam, yaitu.
     Mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat makanan dalam jumlah dan proporsi yang seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita, anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, orang dewasa dan lansia).
Ø  Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energy.
     Energi dan tenaga dapat diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak serta protein. Energi dibutuhkan untuk metabolisme dasar (seperti untuk menghasilkan panas tubuh serta kerja organ-organ tubuh) dan untuk aktivitas sehari-hari seperti belajar, bekerja serta berolah raga. Kelebihan energi akan menghasilkan obesitas, sementara kekurangan energi dapat menyebabkan kekurangan gizi seperti marasmus.
Ø  Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
      Karbohidrat sederhana, seperti gula dan makanan manis sebaiknya dikonsumsi dengan      memperhatikan azas tepat waktu, tepat indikasi dan tepat jumlah.
Makanan ini sebaiknya dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang melakukan aktivitas dan jumlahnya tidak melebihi 3-4 sendok makan gula/hari.
Karbohidrat kompleks sebaiknya dikonsumsi bersama makanan yang merupakan sumber unsur gizi lain seperti protein, lemak/minyak, vitamin dan mineral. Seyogyanya 50-60% dari kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks.
Ø  Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
     Konsumsi lemak dan minyak berlebihan, khususnya lemak/minyak jenuh dari hewan, dapat beresiko kegemukan atau dislipidemia pada orang-orang yang mempunyai kecenderungan ke arah tersebut. Dislipidemia atau kenaikan kadar lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam darah merupakan faktor untuk terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Konsumsi lemak/minyak dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kaori dan perlu diingat bahwa unsur gizi ini juga memiliki peran tersendiri sebagai sumber asam lemak esensial serta juga membantu penyerapan beberapa vitamin yang larut dalam lemak.
Ø  Gunakan garam beryodium.
     Penggunaan garam beryodium dapat mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Namun, penggunaan garam yang berlebihan juga tidak dianjurkan karena garam mengandung natrium yang bisa meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya konsumsi garam tidak melebihi 6 gram atau 1 sendok teh per hari.
Ø  Makanlah makanan sumber zat besi.
    Makanan seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging banyak mengandung zat besi dan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah anemia gizi.
Ø  Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulan.
     Untuk dapat memberikan ASI dengan baik, ibu menyusui harus meningkatkan jumlah dan mutu gizi makanannya selama hamil dan menyusui. Makanan Pendamping ASI (PASI) hanya boleh diberikan setelah usia bayi lebih dari 4 bulan dan pemberiannya harus bertahapmenurut umur, pertumbuhan badan serta perkembangan kecerdasan.
Ø  Biasakan makan pagi.
     Makan pagi dengan makanan yang beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesegaran tubuh dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Pada anak-anak, makan pagi akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa lebih ditingkatkan.
Ø  Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya.
     Air minum harus bersih dan bebas kuman. Minumlah air bersih sampai 2 liter per hari sehingga metabolisme tubuh kita bisa berjalan lancar mengingat air sangat dibutuhkan sebagai pelarut unsur gizi bagi keperluan metabolisme tersebut. konsumsi air yang cukup dapat menghindari dehidrasi dan akan menurunkan resiko infeksi serta batu ginjal.
Ø  Lakukan kegiatan fisik atau olah raga yang teratur.
      Kegiatan itu akan  membantu mempertahankan berat badan normal disamping meningkatkan kesegaran tubuh, memperlancar aliran darah dan mencegah osteoporosis khususnya pada lansia.
Ø  Hindari minum minuman beralkohol.
      Alkohol bersama-sama rokok dan obat-obatan terlarang lainnya harus dihindari karena dapat membawa risiko untuk terjadinya berbagai penyakit degeneratif, vaskuler dan kanker.

Ø  Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
     Makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung kuman atau parasit lain, tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan makanan yang diolah dengan baik sehingga unsur gizi serta cita rasanya tidak rak, merupakan makanan yang aman bagi kesehatan.
Ø  Bacalah label pada makanan yang dikemas.
      Label pada makanan kemasan harus berisikan tanggal kadaluwarsa, kandungan gizi dan bahan aktif yang digunakan. Konsumen yang berhati-hati dan memperhatikan label tersebut akan terhindar dari makanan rusak, tidak bergizi dan makanan berbahaya. Selain itu, konsumen dapat menilai halal tidaknya makanan tersebut.         

BAB III
 PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan agar tetap sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan mahasiswa yang memiliki aktivitas fisik yang cukup padat. Hal ini dikarenakan jika kita tidak menjaga pola makan kesehatan kita akan terganggu dan penyakit sangat mudah menyerang tubuh kita. Menjaga pola makan sehat bisa dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi, konsumsi padi-padian penuh, makan dalam ukuran yang layak, makan secara teratur, seimbangkan pilihan makan anda setiap hari, dan buat perubahan secara bertahap.
B.   Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca khususnya para mahasiswa untuk lebih memperhatikan pola makan dan memperbaiki pola makan yang kurang teratur karena dengan pola makan yang sehat dan seimbang dapat menjaga kesehatan agar aktivitas berjalan lancar. Maka mulai sekarang mari kita merubah pola makan kita menjadi sehat dan seimbang sehingga kualitas diri kita dan masyarakat Indonesia bisa menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Pollan, Michael. Food Rules Pedoman Bagi Para Penyantap Makanan. Jakarta: Opus, 2008.
Kodyat, B.A., Panduan Umum Gizi Seimbang untuk Remaja. Jakarta: Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat, 1995.
Departemen Kesehatan RI. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes,
1996.